berikut sajak tentang cinta
KETIKA cinta yang luar biasa itu diungkapkan dengan sederhana, maka yang tersaji di hadapan kita adalah sebuah paradoks yang luar biasa. Ketika keikhlasan mencintai mengantar pada kesadaran untuk berkorban bagi dia yang dicintai, dan itu disebut sebagai sebuah cinta yang sederhana saja, adakah paradoks yang lebih hebat daripada itu?
Keikhlasan itu, cinta itu tak sempat diucapkan. Bahkan bila pun ia hanya sebagai isyarat. Si aku telah melakukan cinta itu. Ia menunjukkan dengan perbuatan, tanpa berharap, cinta itu dibalas. Ia mungkin bahkan tak berharap di engkau yang ia cintai itu tahu bahwa ia mencintainya. Inilah paradoks lain dalam sajak ini. Cinta yang menawarkan cara mencintai yang berbeda dengan cinta yang kebanyakan kita lakoni saat ini. Padahal sebetulnya, pada hakikatnya, begitulah cinta yang sesejatinya itu.
atau penggalan tentang cinta dari seorang filsuf
Suatu hari, Plato bertanya pada gurunya,
“Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya? “
Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas di depan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah
satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap
paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta” .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan
kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”
Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan
tidak boleh mundur kembali (berbalik)”.
Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak
tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak
kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh
lagi, baru kusadari bahwa ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak
sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”
Gurunya kemudian menjawab ” Jadi ya itulah cinta”
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,
“Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya? “
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah
tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang
satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan
membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan
tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya,
setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan
tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa
tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan
membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk
mendapatkannya. “
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan”.
atau kalimat-kalimat maha dahsyat,dari orang-orang dahsyat pula seperti :
Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.~syafruddin
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. ~Dale Carnagie
dan mungkin lebih banyak lagi tentang kedahsyatan cinta…
aku mencintaimu seperti malam,yang memberikan bulan dan bintang dalam kegelapan.menemanimu ketika tidur dan meninggalkanmu ketika kamu terbangun.menakutimu agar kamu terlelap dan istirahat.
aku gak ingin kamu tahu siapa aku, aku hanya ingin kau merasakan keberadaanku.
aku gak ingin sebuah cinta untukku, aku hanya ingin memberikan cinta untukmu.
aku gak ingin dimengerti, aku hanya ingin mengertikanmu.
aku gak ingin mendengar kata aku cinta kamu, aku hanya ingi mengucapkan aku cinta kamu.
aku hanya ingin mencintaimu……